Badak Jawa |
Badak Jawa biasanya juga disebut dengan Javan Rhinocerous. Badak Jawa merupakan salah
satu jenis badak yang ada di Indonesia. Berada di kawasan Taman Nasional Ujung
Kulun (TNUK), badak Jawa ini terancam mengalami kepunahan. Dan hal itu bisa
terlihat dari beberapa indikator-indikator yang sudah diteliti sebelumnya oleh
pihak Rhino Monitoring Unit (RMU), Balai TNUK.
Ternyata, ancaman-ancaman tersebut datang dari faktor intern
dan ekstern, yang mengakibatkan populasi spesies satu ini semakin mengalami kepunahan
di daerah TNUK. Salah satu ancaman terbesar pun bisa terlihat dari dalam
kawasan tempat badak Jawa tinggal saat ini.
Langkap |
Mulai dari ancaman persaingan hidup antar satwa penghuni
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), penyakit yang diakibatkan dari perkawinan
dalam satu keturunan, gaya hidup badak Jawa di tempat tinggalnya, dan juga jenis tanaman yang bisa mengganggu
pangan badak untuk mencari makan, salah satunya adalah langkap atau yang dikenal dengan Arenga Obtisuvolias.
Seperti yang dituturkan
oleh pihak kepala Rhino Monitoring Unit (RMU) Balaik TNUK, Bapak Muhiban di tengah acara field trip di Pulau Handeuleum bahwa,
ternyata ancaman kepunahan pada badak itu sendiri terdiri dari dua hal, yakni dari dalam dan luar kawasan. Namun, kini ancaman kepunahan badak jauh lebih besar terdapat di dalam kawasan tempat badak itu sendiri.
Bapak Muhiban pun mengatakan bahwa, ancaman kepunahan yang kemungkinan akan terjadi di luar kawasan adalah adanya bencana alam, seperti tsunami dan gempa. Berbicara dari luar kawasan yang bisa memungkinkan kepunahan pada badak adalah perburuan. Perburuan yang dulu pernah dilakukan, kini sudah tidak dilakukan lagi. Dan tercatat bahwa, perburuan terakhir pada populasi badak ini dilakukan sekitar 1970-an.
"Berdasarkan identifikasi ternyata, terdapat 60 ekor badak yang terdiri dari 27 badak jantan dan 23 betina. Jumlah populasi badak tersebut didapatkan dari hasil monitoring dengan menggunakan video trap yang dipasangkan di setiap daerah habitat badak." tambah Bapak Muhiban.
Dari hasil wawancara yang saya lakukan, ternyata video trap ini sendiri berfungsi untuk merekam segala aktivitas yang dilakukan oleh semua jenis hewan yang ada di dalam kawasan, khususnya untuk spesies badak Jawa di TNUK ini. Hasil klip video trap ini nantinya akan diteliti dan diidentifikasikan lebih lanjut oleh tim lainnya.
Itulah ancaman-ancaman yang memungkinkan terjadinya kepunahan pada populasi badak di TNUK.Semoga pihak pemerintahan yang juga dibantu oleh WWF, bisa membantu untuk mengatasi masalah-masalah serta ancaman-ancaman yang bisa terjadi pada populasi badak di TNUK.
No comments:
Post a Comment