Baru saja kemarin sore, saya bersama
teman dekat saya menonton film "Bulan Terbelah di Langit Amerika"
yang ternyata memang begitu menginspirasi bagi yang melihatnya, termasuk saya
dan juga teman dekat saya. Sebelum saya memutuskan untuk menonton film ini,
banyak teman di luar sana yang mengatakan alur film ini begitu apik untuk
ditonton. Oleh karena itulah, saya memutuskan untuk menonton film satu ini.
Film ini merupakan sebuah karya yang
ceritanya diambil dari sebuah novel best seller karya Hanum Salsabiela Rais dan
Rangga Almahendra, dengan judul 'Bulan Terbelah Di Langit Amerika'. Film menginspirasi banyak orang ini
disutradai oleh Rizal Mantovani. Selain sutradanya yang mengatur dan
membuat film ini bisa menjadi apik, ternyata film ini juga didukung para
pemain yang sudah piawai dalam dunia hiburan.
Siapa lagi kalau bukan Acha
Septriasa, Abimana Aryasatya, dan Nino Fernandez. Di film sebelumnya, yang
berjudul 99 Cahaya di Langit Eropa pun mereka begitu piawai dalam memainkan
masing-masing perannya, hingga membuat film tersebut ditonton oleh banyak
orang.
Cerita singkat dari
film "Bulan Terbelah Di Langit
Amerika" adalah perjuangan seorang jurnalis wanita yang sangat cantik
bernama Hanum untuk bisa mendapatkan sebuah topik pembahasan untuk artikel yang
akan dibuat olehnya, yang berjudul "Akankah Dunia Lebih Baik Tanpa
Islam".
Hanum diberikan tugas oleh atasannya yang bernama Gertrude
Robinson. Artikel tersebut nantinya akan dimuat dalam sebuah koran. Gertrude
juga meminta kepada Hanum, agar bisa mewawancarai dua narasumber dari pihak
muslim dan non muslim di ke Amerika
serikat. Dan narasumber tersebut merupakan para keluarga korban dari adanya
serangan World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 di Washington DC, New
York.
Berbeda dengan Hanum sang istri,
Rangga pun juga diberikan tugas yang berbeda
oleh atasannya yang bernama Professor
Reinhard untuk pergi ke Washington. Kepergian Rangga bertujuan untuk mengikuti
sebuah konferensi internasional dalam bidang bisnis. Dalam konferensi tersebut
yang nantinya akan membahas dan mengetengahkan seorang filantropi dunia yang
bernama Brown Phillipus tentang "Strategi The Power of ".
Disitulah mereka berdua akan
mendapatkan konflik yang berbeda-beda dan mengalami tekanan akibat tugas yang
diembannya selama di New York, ketika mereka memutuskan untuk mencari
narasumber terbaik bagi tugas Hanum.
Setelah sulitnya mencari alamat rumah
sang narasumber Julia Collins yang memiliki nama islam Azima Hussein, akhirnya
Jasmine memiliki cara unik untuk mendapatkan alamat dan no telepon Julia atau
Azima. Jasmine berpura-pura mengaku bahwa, anak Julia yang bernama Sarah
mengalami kecelakaan. Dengan alasan dan cara tersebut, Jasmine pun akhirnya
mendapatkan alamat dan no telepon narasumber yang dibutuhkan oleh Hanum.
Tak bisa menunggu lama, akhirnya
Hanum pun memutuskan untuk pergi sendiri mencari dan bertemu sang nara sumber,
lantaran suami Hanum Rangga sedang sibuk juga dengan tugas yang sedang
diembannya.
Setelah pencarian dan perjuangan yang
panjang mencari nara sumber sendirian tanpa ditemani oleh sang kekasih,
akhirnya Hanum pun berhasil menemukan salah satunya yaitu Julia Collins, atau
yang disapa dengan Azima. Meskipun, awalnya Julia sempat menolak dan bersi
keras untuk dimintai pendapat oleh Hanum. Dengan cara Hanum yang tulus dan
menyakinkan, akhirnya Hanum pun diberikan kesempatan olehnya.
Langkah demi langkah, Hanum pun bisa
menemukan nara sumber berikutnya yaitu
Mr.Michael Jones, yang merupakan
narasumber dari golongan non muslim yang kurang menyetujui adanya pembangunan
masjid di Ground Zero, dekat area tersebut. Disitulah konflik, perdebatan,
pembelaan, dan pandangan tentang Islam dimulai.
Di mana, Hanum pada saat itu
memutuskan untuk pergi ke Ground Zero untuk bertemu Mr. Michael Jones.
Lantaran, ingin menanyakan berkas yang tertinggal dan diambil oleh nya saat di
dalam taksi. Di situlah, Hanum bersi keras akan pendapatnya tentang Islam.
Di mana, dunia tanpa Islam tidak akan
ada kedamaian dan begitu juga sebaliknya. Dan setelah itu, ada sebuah kerusuhan kecil terjadi dalam
perdebatan tersebut. Setelah adanya, kerusuhan kecil Hanum pun terpontang
panting di NYC tanpa paspor dan apapun.
Kaki demi kaki melangkah,
akhirnya mengantarkan Hanum dan Rangga secara tak terduga mempertemukan Jones,
Julia, dan Brown dalam sebuah pertemuan manis yang sangat menggetirkan hati
semua orang ketika Brown mengisahkan apa yang melandasinya menjadi seorang
filantropi dunia pada acara The Heroes. tersebut.
Banyak sekali makna yang bisa kita
ambil dari pasangan suami istri tersebut dari beberapa sisi. Tak hanya konflik
antara Hanum dan Rangga saja yang bisa kita ambil nilai positifnya, dari sisi
hubungan. Tapi, juga dari sisi hubungan Jasmine dan juga Stefan. Di mana,
Jasmine yang sekian lama menunggu kepastian dari Stefan akhirnya memutuskan
untuk pergi dari rumah lantaran dirinya positif hamil namun sang kekasih tidak
peduli sedikit pun pada dirinya.
Nilai positif yang bisa kita ambi di sini adalah
" The World Be Better With Islam"
"Islam Tanpa Amalan Semua akan Terasa Hampa"
" Islam Mengajarkan Kedamaian, Tolong Menolong, dan Toleransi"
"Menikah itu, Bukan Masalah Mampunya, Tapi Mau atau Tidaknya"
"Lelaki yang Benar adalah Mereka yang Berani Berkomitmen
dan Menerapkannya Menjadi Nyata"
" Tidak Ada Artinya Hubungan Lama, Tanpa Kepastian"
"Wanita Butuh Kepastian, Maka Berikan Kepastian itu pada Mereka"
"Jika Tidak Ingin Berkomitmen, Maka Janganlah Melukainya"
ini caranya gabung di viva log gimana ya? blog ane (http://populeri.blogspot.com/) juga mau nig diikutin viva log..
ReplyDelete