Trekking Asyik ke Curug Ciwalen, Cibodas

Wednesday, April 20, 2016




Hari sabtu, biasanya saya nikmati berlibur di kota Bekasi yang cuacanya memang berbeda dengan yang kemarin saya rasakan.  Tepatnya, kemarin saya sedang merasakan liburan dengan cuaca yang sejuk, dingin, dan juga menyegarkan. Sabtu kemarin itu, saya akhrinya bisa menjajal liburan di kota hujan, Puncak, Bogor. 

Puncak Bogor memang daerah yang terkenal dengan hawa yang begitu menyejukkan bagi pengunjungnya yang datang ke sana. Pilihan objek wisata untuk menghabiskan waktu liburan pun saya dan teman-teman memutuskan untuk memilih pergi ke Taman Nasional Gede Pangrango, Cibodas. 

Awalnya bingung, mau pergi berlibur ke mana untuk menghabiskan akhir pekan kali ini. Tapi akhirnya, kami memutuskan untuk pergi ke Curug Cibereum, Cibodas. Dari dekat mata memandang, terlihat begitu indah pemandangan yang diperlihatkan di kawasan ini. Aroma yang sejuk dan dingin serta pemandangan gunung dan tanaman bunga yang indah begitu melengkapi kawasan wisata satu ini.

Sebelum melangkah jauh ke tempat tujuan, kami pun sejenak berhenti di depan gerbang Taman Nasional Gede Pangrango, Cibodas. Di gerbang itu, kami pun sempatkan untuk mengambil gambar sejenak. Rasanya, tidak lengkap sudah jauh-jauh ke Taman Nasional Gede Pangrango, Cibodas tapi tidak mengabadikan momen di depan tulisan gerbang itu.

Setelah mengabadikan momen, akhirnya saya dan rekan-rekan pun melanjutkan perjalanan menuju Curug Cibereum, Cibodas. Tapi, ternyata sebelum pengunjung mendaki ke tempat tujuan. Para pengunjung diharuskan untuk membayar tiket di loket. Untuk satu orang pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 40.000. 40.000 itu biaya masuk untuk mengunjungi Canopy Trial, Cibodas. Ini juga menjadi potensi alam yang ingin kami tuju saat berkunjung ke Cibodas.


Untuk mencapai ke Canopy Trail Ciwalen, kita harus melakukan sedikit trekking yang cukup melelahkan. Meski melelahkan, perjalanan kali ini begitu berkesan. Dibawah cuaca yang sedikit mendung dan udara yang sejuk kami pun melanjutkan perjalanan untuk menuju terlebih dahulu ke Canopy Trail Ciwalen.


Canopy Trail Ciwalen berada di Resort PTN Mandalawangi pintu masuk pendakian Cibodas. Canopy trail ini merupakan sebuah jembatan gantung yang membentang panjang. Bisa diperkirakan, panjangnya jembatan ini bisa mencapai 130 m dengan tiang penyanggah yang kuat dan kokoh.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di jembatan ini, sensasi indah begitu tampak dari dekat mata memandang. Penampakan itu akan tampak saat berada di atas jembatan gantung. Indah, menegangkan, dan bebas bisa kita rasakan saat menginjakkan kaki di jembatan ini.

Canopy Trail Ciwalen juga menjadi spot yang sangat menarik untuk mengabadikan momen. Dengan keindahan tiang penyanggah jembatan, dan pohon-pohon di sekelilingnya membuat jembatan gantung ini terlihat semakin menarik dan menakjubkan. Dari atas jembatan gantung ini, saya rasakan begitu indahnya ciptaan Tuhan ini. Di sini pengunjung bisa merasakan sensasi terbang di atas hutan hujan tropis yang lebat, menikmati suara burung alami, dan dinginnya air terjun Ciwalen. 

Bicara tentang jembatan gantung ini, pengunjung juga dibatasi maksimal 5 orang. Hal tersebut lantaran untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan. Tak hanya itu, Setiap pengunjung yang datang juga akan didampingi oleh petugas TNGGP, sehingga informasi wisata kawasan, kenyamanan dan keamanan bisa terjamin dengan baik.


Akhir dari sensasi Canopy Trail ini akan berujung pada Curug Ciwalen yang konon berkhasiat awet muda. Setelah menyebarangi jembatan gantung yang sedikit ekstrem ini, kami pun sesegera mungkin untuk bertandang sejenak ke Air Terjun Ciwalen. Ternyata, di hutan belantara ini tersembunyi Curug Ciwalen, yang keindahannya tak kalah dengan Curug Cibereum.

Di sana, kita pun sejenak untuk menyegarkan diri di bawah air terjun Ciwalen. Tak bisa dipungkiri, Curug Ciwalen memang memiliki air terjun yang tidak luas dan besar. Namun, keindahan dan kesejukan dari Curug Ciwalen bisa membantu kamu untuk menghilangkan sejenak, kepenatan setelah beberapa langkah melewati perjalanan ini. 











Read more ...