Menghirup Sesaat Keindahan di Pulau Handeuleum, Ujung Kulon

Wednesday, November 11, 2015

Jembatan Handeleum


Malam yang dingin dengan deburan arus ombak yang kencang mengantarkan saya bersama tim WWF dan media ke Pulau Handeleum. Saya pun dan lainnya menapaki jalan demi jalan di jembatan menuju penginapan Pulau Handeuleum, dengan suasana malam yang begitu gelap, sunyi, dan dingin.

Terlintas di benak saya bahwa, pulau ini sangat mengerikan bak pulau yang tak berpenghuni. Tapi ternyata, tidak seperti itu di pulau ini terdapat satu penginapan atau resort yang terbilang cukup besar untuk bisa kita gunakan untuk menginap di Pulau Handeuleum. Sesampainya di resort, saya beserta rekan-rekan WWF dan media lainnya bergegas untuk pembagian kamar. Ternyata banyak kamar yang ada di penginapan ini.  Hal tersebut lantaran, penginapan ini terdiri dari dua lantai.

Ketika kamar sudah dibagikan, sebagian dari kami pun mencoba untuk melihat suasana dari belakang penginapan. Menuju pintu belakang, ternyata  terdapat banyak rusa yang berkeliaran di malam hari. Ya, terdapat tiga rusa yang menghampiri kami yang sedang duduk-duduk dan minum kopi di pintu belakang. Suasana yang sangat jarang saya temukan di Bekasi. Hehee..

Pulau Handeulum terletak di ujung timur laut pantai Semenanjung Ujung Kulon. Pulau Handeuleum memiliki luas sebesar ± 220 Ha. Terdapat jenis satwa di pulau ini, mulai dari rusa dan ular phyton. Tak hanya jenis satwa, terdapat pesona indah yang bisa kita lihat sembari menuju ke tempat penginapan, yaitu jenis pohon ranting-ranting yang sudah mengering.

Banyak hal yang saya nikmati saat berada di pulau ini, mulai dari air lautnya yang biru nan jernih, deburan angin laut yang menghampiri saya saat berada di kapal, serta wisata alam. Hal ini benar-benar buat saya terkejut dengan salah satu keindahan alam yang dimiliki oleh Indonesia, yaitu Pulau Handeleum, Ujung Kulon. 

Ternyata, Indonesia memang memiliki ragam keindahan yang tidak ada duanya dan tidak kalah menariknya dengan daerah-daerah lainnya. Di Pulau Handeleum, saya pun bersama rekan-rekan mengunjungi daerah Cigenter.  Hanya menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam untuk bisa sampai ke daerah Cigenter. 



Dari Pulau Handeleum, kami pun menggunakan kapal dan melanjutkan sedikit dengan mengenakan speed boat untuk bisa sampai ke daerah cigenter. Di Cigenter kami pun langsung melakukan canoing atau yang biasa dikenal dengan bersampan. Dengan canoing, kami pun menyusuri sungai Cigenter sembari melihat-lihat dan menikmati keindahan sungai yang dikelilingi hutan hujan tropis dan tumbuhan mangrove sepanjang sungai.     

No comments:

Post a Comment